Renungan Mingguan

 Persahabatan Semu

Tidak ada kawan atau lawan yang abadi, yang ada hanya kepentingan yang abadi. Pernyataan ini sering dikaitkan dengan dunia politik. Mereka yang tadinya bertikai, tiba-tiba menjadi sekutu ketika memiliki kepentingan yang sama. Relasi antara Pilatus dan Herodes menguatkan kenyataan ini. Pilatus adalah gubernur Yudea, merupakan perpanjangan tangan kekaisaran Romawi atas Israel sebagai jajahannya. Sedangkan Herodes Antipas adalah raja wilayah Galilea, pemimpin orang Yahudi (Luk. 3:1). Keduanya bermusuhan. Barangkali salah satu sebabnya ialah karena Pilatus menyembelih orang-orang Galilea untuk dipersembahkan kepada dewa-dewanya (Luk. 13:1).

Saat Yesus ditangkap dan dihadapkan kepada Pilatus, sang gubernur tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya. Ketika ia tahu bahwa Yesus berasal dari Galilea, Pilatus pun mengirim-Nya kepada Herodes yang saat itu berada di Yerusalem. Tindakan Pilatus itu dianggap Herodes sebagai kebaikan, sebab ia sudah sangat lama ingin bertemu Yesus dan ingin menyaksikan mukjizat-Nya. Herodes juga menyimpulkan Yesus tidak bersalah, lalu mengirim-Nya kembali pada Pilatus. Mereka sepakat bahwa Yesus tidak bersalah, namun tidak membebaskan-Nya, agar mereka tetap mendapat dukungan rakyat. Sikap itu bahkan mengakhiri permusuhan kedua penguasa itu.

Apa yang membuat kita bersahabat dengan seseorang? Apakah hanya karena satu kubu dalam sebuah perkara, namun tanpa mempedulikan kebenaran? Itu adalah persahabatan semu. Kiranya persahabatan yang kita jalin dilandasi kasih yang tulus, bukan kepentingan sesaat. Agar melaluinya kita dituntun menaati Allah serta memuliakan Dia. Itulah persahabatan sejati.

* * *
PERSAHABATAN SEJATI DIIKAT OLEH KASIH ALLAH, SERTA BERJALAN
DALAM KEBENARAN SEBAGAI TANDA KETAATAN KITA KEPADA-NYA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Peduli Lingkungan

Education

  Memahami Pendidikan Kristen Menurut Redja Mudyahardjo, dalam arti yang luas, pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung ...